Di Dunia ini ada yang berperan sebagai antagonis(orang
jahat), dan ada yang berperan sebagai protagonis (orang baik), tinggal kita
sendirilah yang memilih, kita mau menjadi antagonis atau protagonis. Namun pada
dasarnya semua orang ingin terlihat sebagai sosok yang protagonis (orang baik)
dimata orang lain, meskipun didalam hatinya tak tahu memang seperti itu adanya,
apa hanya sebuah topeng belaka. Hanya
diri mereka lah yang tau. Kita mungkin boleh membohongi beribu – ribu orang,
tapi diri sendiri tidak bisa di bohongi, hati nurani selalu lebih tau, jika
benar ya benar, jika salah ya salah. Jika semua itu hanya kepura – puraan maka
hati ini akan menolak. Karena hati nurani sifatnya bersih, selalu mengajak kepada
kebaikan.
Tapi ada yang ber dalih “Jangan terlalu menjadi protagonis (orang
baik), nanti yang ada malah di injak – injak sama orang lain” Yah tereserah itu
sih pendapat kalian, tapi kalau kita mengikuti aturan agama islam, maka hal seperti
itu tidak lah benar, karena dalam surah Al-Qasas ayat 77, kita dianjurkan untuk
berbuat baik kepada orang lain sebagaimana Allah SWT. Telah berbuat baik kepada
kita, dan Allah SWT. Tidak suka terhadap orang – orang yang berbuat kerusakan
di muka bumi.
Terus ada yang bilang lagi, “memang setiap orang itu pada
dasarnya baik, tapi kalo sudah kecewa maka semua yang baik akan terlihat buruk”.
Kenapa bisa kecewa? Karena kamu berharap nya sama manusia . Sedangkan manusia
adalah makhluk yang lemah. Harusnya kamu
menggantungkan harapanmu kepada Allah SWT. Jadi ngga akan pernah kecewa. itu
salahmu sendiri kenapa kamu menggantungkan harapanmu kepada manusia?
Gini loh, kamu itu terlalu menganggap berlebihan tentang
seseorang, maka pada saat dia melakukan sebuah
kesalahan kamu merasa kecewa yang teramat, makanya biasa aja memandang orang ,
jangan terlalu berlebihan.
Semoga tulisan ini bermanfaat.