Jumat, 02 Juni 2017

Protagonis = Orang Baik , Antagonis = Orang Jahat

Di Dunia ini ada yang berperan sebagai antagonis(orang jahat), dan ada yang berperan sebagai protagonis (orang baik), tinggal kita sendirilah yang memilih, kita mau menjadi antagonis atau protagonis. Namun pada dasarnya semua orang ingin terlihat sebagai sosok yang protagonis (orang baik) dimata orang lain, meskipun didalam hatinya tak tahu memang seperti itu adanya, apa hanya  sebuah topeng belaka. Hanya diri mereka lah yang tau. Kita mungkin boleh membohongi beribu – ribu orang, tapi diri sendiri tidak bisa di bohongi, hati nurani selalu lebih tau, jika benar ya benar, jika salah ya salah. Jika semua itu hanya kepura – puraan maka hati ini akan menolak. Karena hati nurani sifatnya bersih, selalu mengajak kepada kebaikan.

Tapi ada yang ber dalih “Jangan terlalu menjadi protagonis (orang baik), nanti yang ada malah di injak – injak sama orang lain” Yah tereserah itu sih pendapat kalian, tapi kalau kita mengikuti aturan agama islam, maka hal seperti itu tidak lah benar, karena dalam surah Al-Qasas ayat 77, kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang lain sebagaimana Allah SWT. Telah berbuat baik kepada kita, dan Allah SWT. Tidak suka terhadap orang – orang yang berbuat kerusakan di muka bumi.

Terus ada yang bilang lagi, “memang setiap orang itu pada dasarnya baik, tapi kalo sudah kecewa maka semua yang baik akan terlihat buruk”. Kenapa bisa kecewa? Karena kamu berharap nya sama manusia . Sedangkan manusia adalah makhluk  yang lemah. Harusnya kamu menggantungkan harapanmu kepada Allah SWT. Jadi ngga akan pernah kecewa. itu salahmu sendiri kenapa kamu menggantungkan harapanmu kepada manusia?
Gini loh, kamu itu terlalu menganggap berlebihan tentang seseorang,  maka pada saat dia melakukan sebuah kesalahan kamu merasa kecewa yang teramat, makanya biasa aja memandang orang , jangan terlalu berlebihan.


Semoga tulisan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teh tubruk khas Slawi tegal

Ternyata jadi janda nggak seburuk itu.

Ternyata jadi janda nggak seburuk itu. Ternyata jadi janda nggak seburuk itu. Lebih bahagia malah, lebih banyak waktu buat diri sendiri. Kar...