#curhatsoa
Sumber : anonim.
Aku menikah Desember 2022 lalu. Pernikahanku dilakukan secara sederhana. Tapi karena aku & suamiku sering kondangan, jadi banyak teman yg hadir. Dari acara itu, aku & suami dpt uang 9 juta. Uang itu kami beli kan emas sebagai simpanan. Baru 3 hari aku pakai emas itu, tapi harus di jual untuk beli motor. Motor itu dikasih ke mertua, sebagai ganti motor suami yang kami bawa (dulu dia beli nya kredit & di angsur sendiri tanpa bantuan orang tua). Katanya kasian kalau orang tua dia gak ada motor. Oke aku terima.
Selang beberapa hari setelah di belikan motor, mertua nelpon, ngasih tau kalau kambing peliharaannya mati dan dia mau beli kambing lagi, uangnya kurang 700 ribu. Posisi aku & suami cuma punya pegangan 1 juta. Akhirnya 700 ribu di kasih ke mertua. Aku ikhlas (lagi). Ketiga, ternyata 3 bulan sebelum menikah mertua minta di kreditkan hp pakai nama suami, 3 bulan itu beliau bayar angsurannya. Setelah suamiku menikah, malah kami yg di suruh teruskan bayar (sebulan 340). Keempat, suamiku ikut arisan yang dptnya 15 juta (perbulan 500 ribu), terus yang 5 juta sudah di jaminkan untuk bayar utang mertuaku (padahal dulu minta Carikan pinjaman dan bilang kalau pasti beliau yg bayar hutangnya). Ke Lima, belum lagi kalau ada keperluan bayar arisan, beli ini, beli itu pasti minta ke suamiku. Tadi juga minta uang buat beli jajan lebaran.
Hal itu berbanding terbalik dengan orang tuaku. Orang tuaku sama sekali GK pernah minta bantuan keuangan ke kami. Kalau pun butuh, orang tuaku lebih memilih pinjam uang ke bosnya karena tau kondisi ku & suami yg baru mulai merintis. Bahkan, orang tuaku memberi kami kebun karet untuk di garap supaya ada tambahan pemasukan & orang tuaku sama sekali gak pernah minta hasilnya.
Haha, kalau mertuaku minta bantu untuk kebutuhan sehari-hari dengan senang hati aku kasih. Tapi untuk hal2 kayak gitu, jujur aku keberatan. Apa kah benar laki-laki milik ibunya sampai mati? Apakah memang semua itu harus menjadi tanggungan suamiku?
Tanggapan dari akun Tasya
orangtua yg baik jg ga akan menyusahkan anaknya, padahal tau anaknya sedang memulai hidup baru. Dan kebanyakan orgtua yg ga mengharap balasan dr anak, justru selalu diberi oleh anaknya. Intinya berbesar hatilah sbagai orgtua, kita melepas anak kita utk memulai hidup baru, artinya ada anak org lain yg jd tanggung jawabnya. Jgn egois hrus sllu diprioritaskan sprti saat sblm menikah. Kalau kita mendidik anak dgn baik, dgn sendirinya anak akan sangat semangat terus berbakti pada pada orgtuanya.
Tanggapan dari akun : Devi Natalia
Benalu sih ini mba, besok2 puny tabungan sendiri yg suami gatau.. Bau2nya mertua mu mengkhawatirkan wkwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar