Senin, 16 Oktober 2023

Privillage itu memang nyata.

Sumber : Facebook.

#CurhatSOA

Privilege itu memang nyata.
Saya sudah melihat sendiri bagaimana beberapa keluarga maupun teman dekat saya.

Yg kaya memang tetap memiliki masalah diluar ekonomi
Tapi, yg miskin malah memiliki masalah lebih rumit dan kompleks. Dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan bahkan sampai masalah pribadi yg cukup pelik. 

Teman saya SMA, dia anak yg sangat pintar. Dia rangking 1 saya rangking 2. Ketika kelas 12 SMA dia nilainya jatuh sampai urutan ke lima dan posisi sebelumnya digantikan oleh saya, karena dia sibuk mengumpulkan rupiah untuk biaya kuliah. 
Sudah ikut snbp, tes ini itu, daftar KIP. Ujung-ujungnya tidak diterima di PTN impiannya.

Orang tuanya? Ada, tapi tidak peduli dg anaknya. Padahal teman saya anak tunggal. Tidak ada dukungan untuk melangkah ke perguruan tinggi, dengan alasan ekonomi dan untuk apa kuliah. saya hanya bisa menyarankan untuk menambah relasi, namun teman saya cenderung introvert. 
Berkendara roda 2 pun dia kesulitan, selain karena tidak biasa. Jg karena tidak ada jg kendaraannya.

Dan sampai sekarang teman saya bekerja di sebuah tempat konveksi, sambil menabung untuk biaya kuliah. Kadang saya heran, ada anak yg rajin dan pintar tapi takdir tidak berpihak kepadanya. 

Sedangkan beberapa keluarga saya yg kaya, punya banyak pilihan. Jika tidak diterima di PTN bisa memilih di PTS terkemuka atau kuliah di LN. Atau mengambil jurusan dan prodi yg mahal sekalipun seperti kedokteran.
Tidak ada beban pikiran besok makan apa, harus bagaimana. Karena semuanya sudah terjamin. 
Tapi bagi yg miskin sulit, mereka harus memulai start lebih awal dan lebih sulit dari orang kaya.


Ninna sulustia
Nyata banget bukan menyombongan diri sendiri tapi pada saat itu pas saya masih sma.  Saya bangga dengan prestasi saya yg bisa mendapatkan nilai tertinggi ujian nasional berbasis komputer yg mana pada saat itu ujian komputer pertama kali nya.  
Tapi berakhir gak kuliah karena biaya. 
Bukan menghakimi seseorang bahkan saya ada teman yg maaf kalo dikelas kurang menurut saya karena sering minta contekan ke saya, malas, juga kalo mengerjakan asli full dia yg kerjakan banyak tugas yg salah. Dan dia jadi perawat sekarang bukan mau judge seseorang tp ada rasa degdegan saja apa bener dia bisa jadi perawat.  Kan ada kalanya memang yg malas itu pintat tp nggak dengan dia karena udah dari sd tau dia gimana.  Cuma ya emg dri keluarga kaya mulus kaya jalan tol jd perawat dapat gaji.  Kalo saya takdirnya gini gak lanjut kuliah dan udah menikah.



Agnes Ardhia Pramesti.

Tetangga saya orang yg pintar disekolah. Diterima di STAN jalur undangan. Tpi tidak diambil. Karena ayahnya tukang kayu, dan ibunya tidak mengijinkan juga dg alasan nnti tidak ada yg membantu mencari nafkah dan di tanah rantau jg pasti butuh biaya ini itu. Kepala sekolah sampai kerumahnya untuk membujuk ibunya agar mengijinkan anaknya kuliah di STAN. Tpi tetap si ibu tidak mengijinkan. Dan skrg, si anak menjadi tukang kayu meneruskan pekerjaan ayahnya dengan keadaan ekonomi mereka yg masih sama seperti dulu. Andai saat itu si ibu mengijinkan anaknya di STAN, mgkn ekonomi mereka saat ini berbeda. Dan kejadian itu sudah lama, belasan tahun yg lalu saat saya masih kecil. Privillage itu nyata. Pintar cerdas tpi lingkungan dan keluarga tidak mendukung, sama saja..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teh tubruk khas Slawi tegal

hilang mu takkan kucari lagi

Hilang mu takkan kucari lagi Pergi mu takkan kusesali Dan kembali mu takkan kuharapkan lagi Daripada berteduh ditempat yang salah  Lebih bai...