BELAJAR DARI TIKO
Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan kehadiran sosok Tiko yang tengah viral di dunia maya. Seorang anak muda yang tinggal dan bertahan hidup di rumah mewah terbengkalai (tanpa adanya listrik dan air) selama belasan tahun bersama ibunya yang mengalami gangguan jiwa.
Mungkin diluar sana ada beberapa orang seperti Tiko yang baktinya begitu besar kepada orang tuanya, namun tidak terekspose oleh media. Tapi dengan terekspose nya Tiko, kita belajar banyak dari kisahnya; tentang hidup yang kekurangan, tentang kesabaran, tentang bakti seorang anak kepada ibunya.
Tiko adalah korban kegagalan rumah tangga orang tuanya. Seorang anak 11 tahun yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Tumbuh dari keluarga yang pincang, tak lantas membuatnya b r u t a l dan nakal. Setelah ditinggalkan oleh ayahnya, mental Tiko benar-benar diuji dengan kondisi ibunya yang depresi. Namun, ia tak pernah menyerah merawat ibu seorang diri selama kurang lebih 11 tahun tanpa bantuan dari saudara ataupun orang lain.
Disaat di luaran sana sedang marak anak muda yang galau dengan urusan cinta, ada anak yang melaporkan ibunya ke polisi karena harta, ada anak yang mem b a n t a i keluarganya karena tidak terima disuruh kerja. Tapi di sini, ada Tiko yang tetap santun dan ikhlas merawat ibunya meski keadaan keluarganya berantakan.
Tiko, anak muda yang mentalnya begitu kuat, hatinya dipenuhi kesabaran. Seandainya kita yang berada diposisi nya, apakah kita mampu merawat orang tua dengan kondisi sakit selama belasan tahun? Apakah kita masih bisa ikhlas merawat orang tua yang kekurangan?
Dari Tiko kita belajar, bahwa menjadi anak hebat itu tidak melulu soal prestasi, tidak selalu punya banyak sahabat. Tapi cukup merawat ibu dengan ikhlas dan berlapang dada menerima keadaan hidup yang sudah menjadi bagian dari takdir.
Semoga, kita bisa menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua kita.
🐝
#RuangImaji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar